Gigitannya memang menyakitkan, membekas, dan lama hilangnya. tapi 'ntah kenapa aku selalu merindukannya, semut rangrang. sangat sulit melupakannya, apalagi untuk membencinya. mengapa aku bisa mengenalnya, dekat dengannya, bahkan aku menyayanginya. padahal aku tidak tahu apa yang dirasakannya terhadapku. seperti semut rangrang, yang memiliki pesona dan arti dalam kehadirannya, namun pedas dalam berucap jika ia merasa tersakiti. dan aku menerima semua apa yang diperlakukannya untukku, layaknya orang yang tengah kecanduan. tak pernah ingin lepas dan jauh darinya. meskipun berkali-kali tersakiti. tak pernah aku alami masa-masa seperti ini, melawan egoku, merendahkan hatiku, bahkan rela berkorban apa saja. semua itu ku lakukan hanya untuk mendapatkan ruang di hatinya.
Semut rangrang kini memilih diam seribu bahasa kepadaku, akibat kesalahan kata yang ku lakukan. 'ntah berapa pesan yang sudah ku kirimkan padanya, aku menuliskan kata-kata penyesalan dan sayangku. bahkan panggilanku pun diacuhkannya. benar-benar menyiksaku, aku lebih baik mendapatkan seribu gigitannya, dari pada harus menghadapi situasi ini. seperti penggalan syair dalam lagunya mas Anang, "Separuh Jiwaku Pergi" itulah yang kurasakan dalam kondisi seperti ini. merasa diabaikan, bukan terabaikan. sepertinya harapku untuk mendapatkan ruang di hatinya pupus sudah. aku hanya menunggu keajaiban datang, seiring dengan kembalinya semut rangrangku seperti dulu masa-masa pertama kali mengenalnya.
Kini aku merasa semut rangrang telah jauh meninggalkanku dalam hati yang penuh kekalutan. tanpa kata, tanpa pesan, tanpa tatapan, tanpa suara, dan tanpa kabar. aku benar-benar kehilangan. akankah dia merasakan yang sama??akankah dia masih mengingat masa-masa bersama dulu??akan kah dia masih menyimpan apa yang ku beri??akankan masih ada 'hiasan namaku' di satu jarinya??
ataukah semut rangrang meninggalkan semua itu di 'sarang' yang memberikannya banyak cerita baru??banarkah sekarang yang tersisa hanya kebencian untukku???
aku tak pernah tau seperti apa hatinya untukku. seperti apa rasanya terhadapku.
apakah aku hanya sebagai tempat pelampiasan kemarahan dan kekesalannya terhadap satu cerita cinta yang tengah ia rajut?kalau memang benar, itupun akan ku jadikan satu kebahagiaan. asalkan bisa bersamanya. naif terdengar, tapi aku tak kuasa melawan semua rasa yang begitu kuat menyerang dengan prajurit terbaiknya.
Oh semut rangrang, suatu saat kau akan menyadari apa yang kulakukan, semata karena sayangku. mungkin juga sayang yang lebih dari semua sayang yang ada. 'ntah kau menyadari saat aku masih ada bersamamu atau tidak. semoga kita dipertemukan dalam kehidupan lainnya, dengan kondisi yang berbeda namun sayang yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar